Kuliah tamu dari Kyushu Animal Professional Training College, Horikawa Takako (Secretary General Kyushu Animal Professional Training College)
Hari/Tanggal | : Minggu/04 Februari 2018 : 10.00 – 12.00 wita : Ruang Sidang Lantai I Gedung FKH UNUD : Kuliah tamu dari Kyushu Animal Professional Training College : Horikawa Takako (Secretary General Kyushu Animal Professional Training College) : Dekan : 1. Para Wakil Dekan 2. Mahasiswa di lingkungan FKH UNUD |
Isi rapat :
Provinsi Kumamoto adalah salah satu
provinsi yang ada di Jepang. Jumlah penduduk Provinsi Kumamoto ± 1.800.000
jiwa. Provinsi Kumamoto sudah menjalin hubungan kerjasama dengan pemerintah
provinsi Bali khususnya dalam hal pemberantasan kasus rabies di Bali. Provinsi
Kumamoto juga ingin memperluas hubungan kerjasamanya dengan memilih Universitas
Udayana dalam hal penanganan kasus rabies di Bali. Beberapa waktu lalu, Gubernur
Bali Made Mangku Pastika sudah datang ke Provinsi Kumamoto. Beliau menginginkan
agar Ryunosuke Animal Hospital dapat membantu Provinsi Bali dalam penanganan
kasus rabies. Provinsi Kumamoto menyambut hangat dan ingin membantu provinsi
Bali dalam penanganan kasus rabies. Selain itu, PDHI juga melakukan kunjungan
ke provinsi Kumamoto untuk melihat sistem rumah sakit hewan dan alat-alat yang
digunakan oleh rumah sakit hewan di Kumamoto. Pada beberapa puluh tahun lalu, ± 60 tahun
yang lalu. Jepang mengalami permasalahan kasus rabies. Kondisi Jepang hampir
sama seperti di Bali. Banyak kasus tentang penyakit rabies pada anjing. Namun
kini Jepang sudah terbebas dari masalah rabies. Hal yang dilakukan oleh
Pemerintah Jepang dalam penanganan kasus rabies adalah dengan cara mengedukasi
semua pihak seperti pemerintah, swasta, masyarakat, pelajar, dan lain
sebagainya tentang berbahayanya penyakit rabies. Contoh edukasi seperti
pembuatan poster, memasukkan ilmu pengetahuan penyakit rabies ke dalam mata
pelajaran di sekolah/lembaga pendidikan, sosialisasi yang terus menerus dilakukan
baik formal maupun informal mengenai pentingnya kasus rabies untuk ditangani.
Selain itu, pemerintah membuat aturan yang kuat mengenai penanganan penyakit
rabies. Hal lain yang sudah dilakukan oleh pemerintah Jepang dalam memerangi
penyakit rabies adalah dengan mensterilisasi anjing-anjing liar. Anjing-anjing yang ada di Jepang didata
oleh pemerintah Jepang. Jepang juga sudah membuat aturan memvaksin anjing
secara rutin setiap 1 tahun sekali. Apabila ada anjing liar di Jepang, maka
pemerintah menangkap anjing liar tersebut dan dibawa ke fasilitas penampungan
anjing. Di fasilitas penampungan anjing, anjing-anjing liar tersebut diperiksa
secara mendetail apakah terindikasi penyakit rabies atau tidak. Setelah hasil
pengecekan terhadap anjing tersebut negatif rabies, maka anjing tersebut
dititipkan di panti anjing untuk diadopsi. Pemerintah Jepang dalam hal penanganan
masalah rabies sangat berkomitmen. Cara menganalisis kesehatan anjing-anjing
liar tersebut sangat mendetail. Hal yang digunakan sebagai pertimbangan seperti
anjing liar tersebut dapat disembuhkan atau tidak, anjing liar tersebut sudah
ada menggigit manusia atau tidak, dan lain sebagainya. Membunuh anjing liar
bukan jalan terbaik dalam memberantas masalah rabies. Karena tidak semua anjing
liar terjangkit penyakit rabies. Ryunosuke Animal Hospital memiliki program
sterilisasi kucing liar setiap 1 tahun 2 kali. Dalam kurun waktu 1 minggu, Ryunosuke
Animal Hospital dapat mensterilisasi kucing liar sebanyak ± 1.500 – 3.000 ekor.
Kegiatan sterilisasi pada kucing tidak hanya dilakukan oleh Ryunosuke Animal
Hospital tetapi juga dibantu oleh seluruh dokter hewan yang ada di Jepang. Saat
ini masih ada kucing liar sehingga pemerintah Jepang melakukan sterilisasi
kucing liar secara rutin untuk memerangi penyakit rabies yang ditularkan pada
kucing. Provinsi Kumamoto selain memiliki rumah sakit hewan, lembaga pendidikan yang menjadikan mahasiswa sebagai dokter hewan, juga memiliki lembaga pendidikan untuk menjadikan mahasiswa sebagai perawat hewan. Lembaga pendidikan tersebut adalah Kyushu Animal Professional Training College. Kyushu Animal Professional Training College membuka kesempatan bagi para mahasiswa untuk bertukar pengalaman dan keterampilan termasuk pertukaran mahasiswa untuk dididik dalam keterampilan sterilisasi kucing dengan metode terbaru. Semoga kesempatan ini memberi angin segar untuk Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana |